Pesta santo
Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung
Kata
malaikat yang dalam bahasa Ibrani mal'akh
dan dalam bahasa Yunani disebut angelos
berarti pesuruh Allah yang mengenal Allah muka dengan muka, karena itu ia
dibedakan dengan manusia. Malaikat tentu saja adalah mahluk. Ia mempunyai
kehendak bebas juga sehingga ia juga dapat terpengaruh juga terhadap godaan dan
dosa. Seandainya malaikat bukanlah mahluk yang mempunyai kehendak bebas maka
Lucifer tidak akan sampai dibuang dari surga (bdk. Ayb 34:18; Mat 25:41; 2 Ptr
2:4; Why 12:9). Dalam pengertian malaikat sebagai pesuruh Allah tersebut maka
benarlah apa yang dikatakan paus Gregorius Agung bahwa kata malaikat itu
merupakan nama tugas bukan kodrat.
Hari ini
Gereja memestakan ke-3 malaikat agung, Mikael, Gabriel dan Rafael. mikael
berarti siapa seperti Allah, Gabriel berarti keperkasaan Allah sedangkan Rafael
berarti pengobatan Allah. Pada pesta ke-3 malaikat agung ini Gereja
mengetengahkan bacaan perihal proses keberimanan Natanael. Yesus berjumpa dengan
Natanael dan mengatakan sesuatu di luar dugaan Natanael. Yesus mengenal
Natanael secara mendalam Lihat, inilah
seorang Israel sejati tidak ada kepalsuan di dalamnya! Natanael merasa
takjub dan mengungkapkan imannya akan Allah. berhadapan dengan reaksi Natnael
tersebutlah Yesus memberi pernyataan Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan
malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.
Natanael
sampai kepada imannya akan Allah karena Yesus melihatnya di bawah pohon Ara,
maka dengan pernyataan Engkau akan
melihat langit terbuka Yesus ingin mengatakan bahwa kelak Natanael
sendirilah yang akan melihat. Melihat tidak dapat kita reduksi sebatas mata
fisik, tapi lebih dari itu kata melihat dimaksudkan dalam teks tersebut adalah
mengalami, merasakan dan itu sifatnya personal. pengalaman itulah yang akan
mampu menghantar orang untuk sampai kepada iman. Dengan kata lain, apabila kita
tidak merasakan dan mengalami kasih Allah dalam setiap peristiwa hidup kita
maka iman kita tidak lebih dari sekedar iman warisan: iman yang berasal dari
orangtua dan orang-orang di sekitar kita. Hal yang sama berlaku untuk hidup
panggilan kita. Apabila kita tidak pernah merasakan panggilan itu secara
personal maka panggilan yang kita jalani hanyalah kepalsuan yang kita
bungkus-bungkus dengan nama panggilan.
Mungkin
sudah saatnya kita masuk ke dalam diri kita masing-masing dan bertanya:
sungguhkah aku dipanggil? jangan-jangan aku hanya merasa dipanggil? atau
memaksa diri supaya dipanggil? atau memaksa Tuhan supaya memanggil? segala
proses dalam menjalani panggilan ini tentu saja menjadi suatu pemurnian dan
pematangan atas motivasi awal panggilan kita sehingga pada saatnya nanti Tuhan
juga akan berkata kepada kita Dia inilah
Israel sejati, tidak ada kepalsuan padanya! Hari ini kita memestakan ke-3
malaikat agung: Mikael, Gabriel dan Rafael. Malaikat adalah pesuruh Allah dan
imam dalam arti tertentu juga menjadi pesuruh Allah dan pesuruh Gereja. Dari
logika sederhana ini maka dapat juga dikatakan bahwa seorang imam adalah
seorang mahluk surgawi hanya saja ia masih berada di dunia. Menjadi mahluk
surgawi di tengah hal-hal duniawi menjadikan tugas seorang imam memang cukup
berat. Kita sekarang mengarahkan pandangan ke sana, namun apa yang terjadi?
Tidak jarang tutur kata, sikap dan cara bergaul dan bahkan tindakan kita justru
tidak menunjukkan identitas kita. Kata-kata makian entah dalam bahasa apapun
itu seakan menjadi hal yang biasa saja ke luar dalam pembicaraan kita. Tidak
jarang juga kita membunuh saudara kita sendiri dengan perkataan kita. Lalu, di
mana senyum dan keramahan kita yang selalu kita tebar di mana-mana ketika
bertemu umat jika dengan saudara sendiri kita mencibirkan bibir? Cobalah hitung
sendiri berapa banyak waktu yang kita luangkan masing-masing untuk saudara kita
dan berapa banyak waktu yang kita luangkan untuk orang lain. Di mana kasih yang
selalu kita kotbahkan dan di mana keadilan yang seolah-olah kita perjuangkan
jika toh kita tak memilikinya? Apabila itulah yang terjadi maka sebenarnya kita
adalah setan berjubah fransiskan konventual yang penuh kepalsuan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar